Ibu asuh praja dan rektor berfoto dengan tujuh calon puteri nusantara |
Dalam rangka
memeriahkan Hari Kartini yang jatuh pada
tanggal 21 April 2011, pada tanggal 13 Juni lalu Satuan Wanita Praja IPDN mengadakan
kontes pemilihan Puteri Nusantara dengan memilih dan menyaring para kontestan
dari satuan madya wanita praja yang berasal dari seluruh provinsi di indonesia.
Acara dimulai dengan penyambutan kedatangan ibu asuh praja, ibu Vita Gamawan
Fauzi dengan tarian Pasambahan. Selanjutnya MC
membuka acara dan seluruh hadirin dipersilahkan secara bersama-sama menyanyikan
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin oleh Praja Puteri. Acara
dilanjutkan dengan laporan Ketua Pelaksana Kegiatan Peringatan Hari Kartini
Tahun 2011 dan Pemilihan Putri Nusantara Angkatan XX. Setelah persembahan Lagu
oleh Paduan Suara Dharma Wanita Pesatuan IPDN, Bapak rektor IPDN, Prof. Dr.
Drs. I Nyoman Sumaryadi, M. Si, berkenan memberikan sambutan dan ucapan selamat
datang bagi Ibu Praja. Untuk menampilkan suatu kesan yang baru, format
acara yang di selenggarakan pun dibuat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kemeriahan pun semakin lengkap dengan hadirnya tamu istimewa bagi praja yaitu hadirnya ibu asuh praja, Ibu Vita
Gamawan Fauzi.
Format yang berbeda. Itu lah yang ditampilkan dalam setiap rangkaian kegiatan pemilihan Puteri Nusantara 2011. Jika pada tahun sebelumnya setiap kontingen (provinsi) hanya mengirimkan satu orang wakilnya untuk bersaing dengan wakil dari kontingen lain maka pada peringatan kali ini setiap kontingen mengirimkan tiga orang wakil nya. Dari ketiga calon tersebut akan diseleksi untuk diambil satu orang wakil. Hal ini agar calon pinus (puteri Nusantara) yang akan bersaing nantinya benar-benar teruji kelayakannya, baik dari segi intelektualitas, kepribadian, dan kecantikannya. Dari proses penobatan Pinus nya pun dilaksanakan selama dua tahap, tahap pertama untuk memilih lima besar calon pinus yang dilaksanakan pada tanggal 27 Mei lalu. Sedangkan tahap kedua yang dilaksanakan pada hari Senin, 13 Juni lalu diselenggarakan untuk memilih finalis Pinus 2011.
Tidak seperti acara pada tahap pertama yang banyak menampilkan pertunjukan dan atraksi praja, pada acara puncak ini praja hanya menampilkan beberapa penampilan saja dikarenakan ibu Vita harus menghadiri undangan di tempat lain. Pertunjukkan yang ditampilkan yaitu Tari Pasambahan dari kontingen Sumatera Barat, Paduan Suara Darma Wanita Persatuan IPDN, Papua Dancers, Modern Dance, Tarian Etnik dari Kalimantan Barat, dan ditutup dengan penampilan dari Paduan Suara Gita Puja Wyata.
Format yang berbeda. Itu lah yang ditampilkan dalam setiap rangkaian kegiatan pemilihan Puteri Nusantara 2011. Jika pada tahun sebelumnya setiap kontingen (provinsi) hanya mengirimkan satu orang wakilnya untuk bersaing dengan wakil dari kontingen lain maka pada peringatan kali ini setiap kontingen mengirimkan tiga orang wakil nya. Dari ketiga calon tersebut akan diseleksi untuk diambil satu orang wakil. Hal ini agar calon pinus (puteri Nusantara) yang akan bersaing nantinya benar-benar teruji kelayakannya, baik dari segi intelektualitas, kepribadian, dan kecantikannya. Dari proses penobatan Pinus nya pun dilaksanakan selama dua tahap, tahap pertama untuk memilih lima besar calon pinus yang dilaksanakan pada tanggal 27 Mei lalu. Sedangkan tahap kedua yang dilaksanakan pada hari Senin, 13 Juni lalu diselenggarakan untuk memilih finalis Pinus 2011.
Tidak seperti acara pada tahap pertama yang banyak menampilkan pertunjukan dan atraksi praja, pada acara puncak ini praja hanya menampilkan beberapa penampilan saja dikarenakan ibu Vita harus menghadiri undangan di tempat lain. Pertunjukkan yang ditampilkan yaitu Tari Pasambahan dari kontingen Sumatera Barat, Paduan Suara Darma Wanita Persatuan IPDN, Papua Dancers, Modern Dance, Tarian Etnik dari Kalimantan Barat, dan ditutup dengan penampilan dari Paduan Suara Gita Puja Wyata.
Ibu Asuh Praja memasangkan selempang Putri Nusantara 2011 |
Bertindak sebagai dewan juri antara Ibu Ny. Hj. Darwijati I
Nyoman Sumaryadi (Ketua Darma Wanita IPDN), Dr Farida Sinaga, MM (Ketua LPM)
dan Dr. Rini Anggraini, M.Pd (Dosen dan Ka Lab Komputer dan Bahasa) dan Ibu
Vita Gamawan Fauzi selaku Juri Kehormatan. Proses penilaian dilakukan
dengan kegiatan tanya jawab antara juri dengan para finalis. Setelah para dewan
juri mengakumulasikan nilai maka terpilih lah putri nusantara dari Sumatera
Utara, MWP. Rizki Wulandari, disusul juara kedua dari Sumatera Barat, MWP.
Elvira Mulya Nalien, dan juara ketiga diperoleh oleh Elok Mufidatut Tarwiyah
dari Provinsi Jawa Timur.
Dalam sambutannya
ibu Vita menyatakan merasa bangga dengan seluruh
satuan praja atas kreatifitas praja dalam memperingati hari kartini.
"Kreatifitas seni yang ditampilkan oleh anak-anakku praja perlu terus
dikembangkan dan dilestarikan sebagai suatu kebanggaan tersendiri bagi bangsa
indonesia pada umumnya dan bagi lembaga institut pemerintahan dalam negeri pada
khususnya", Ujarnya.
Selanjutnya diungkapkan bahwa rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan oleh satuan praja merupakan hal yang menunjukkan bahwa praja IPDN mempunyai berbagai potensi, mulai dari perlombaan-perlombaan yang menuntut kreatifitas praja termasuk juga kegiatan pemilihan “putri nusantara” dengan konsep yang berbeda pada perayaan kartini pada tahun ini, hal ini merupakan suatu kebanggaan bagi saya selaku ibu praja. "Pemilihan putri nusantara yang telah menjalani beberapa tahapan penyeleksian yang cukup ketat hendaknya bisa menjadi bahan pertimbangan bagi para putri nusantara yang terpilih agar dapat menjadi perwakilan tiap kontingen yang mampu mewakili kebudayaan daerahnya serta menjadi panutan bagi teman-teman disekelilingnya", tegasnya.
Selanjutnya diungkapkan bahwa rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan oleh satuan praja merupakan hal yang menunjukkan bahwa praja IPDN mempunyai berbagai potensi, mulai dari perlombaan-perlombaan yang menuntut kreatifitas praja termasuk juga kegiatan pemilihan “putri nusantara” dengan konsep yang berbeda pada perayaan kartini pada tahun ini, hal ini merupakan suatu kebanggaan bagi saya selaku ibu praja. "Pemilihan putri nusantara yang telah menjalani beberapa tahapan penyeleksian yang cukup ketat hendaknya bisa menjadi bahan pertimbangan bagi para putri nusantara yang terpilih agar dapat menjadi perwakilan tiap kontingen yang mampu mewakili kebudayaan daerahnya serta menjadi panutan bagi teman-teman disekelilingnya", tegasnya.
Kemudian Ibu praja berharap, kelak nanti ketika wanita
praja yang ketika terjun ke masyarakat akan mempunyai peran ganda yaitu sebagai
wanita karir dan sebagai ibu rumah tangga yang mana hal tersebut merupakan
salah satu indikator kesuksesan wanita di zaman modern ini. Kita ketahui banyak
wanita yang sukses hanya disalah satu bidang saja, akan tetapi wanita praja
sebagai kader aparatur pemerintahan di tuntut untuk bisa membagi waktunya
antara keluarga dan karir yang digelutinya. Untuk peringatan hari kartini
ke 132 ini selain ditujukan untuk mengenang jasa-jasa pahlawan wanita raden
ajeng kartini, juga menyadarkan kita para kaum perempuan khususnya wanita praja
akan kodratnya sebagai perempuan yang kelak menjadi seorang ibu dari anak-anaknya
dan istri dari suaminya.
Pada akhir sambutannya beliau menyampaikan sebuah pepatah
yaitu kesuksesan berawal dari mimpi, maka sesuai dengan tema peringatan
hari kartini ini “ dare to dream “ (berani bermimpi) yang mempunyai makna
bahwa tidak ada suatu kesuksesan jika tidak diawali dengan mimpi atau
angan-angan, mimpi merupakan suatu garis abstrak yang akan diperjelas menjadi
gambar nyata melalui sebuah perjalanan panjang yang dinamakan dengan “usaha”.
Seandainya untuk bermimpi saja seseorang wanita takut, bagaimana mungkin dia
dapat membuat kesuksesan dari sebuah tujuan secara nyata. "Dari analogi
tersebut marilah kita lukis mimpi tersebut dengan mewujudkannya menjadi sebuah
prestasi dikehidupan nyata seorang wanita guna tercapainya prestasi yang
lebih tinggi", pesannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar