Judulnya memang bahasa Inggris. Tapi
jangan khawatir bahasa inggrisnya hanya sebatas judul kok. Saya akan tetap
menggunakan bahasa persatuan kita.. BAHASA INDONESIA walaupun ntar dicampur
adukkan dengan bahasa gaul anak zaman sekarang karena praja juga bisa nyantai.
Oke.. tulisan about praja ini
merupakan tulisan pertama saya dari kategori PRAJA JUGA BISA NYANTAI dari blog
saya . Tulisan ini merupakan tulisan
ngawur karena mengikuti dan patuh banget dengan EYD (Ejaan Yang Disepelekan).
Tulisan ini merupakan wujud kebosanan saya dalam mengikuti seabrek aktifitas di
IPDN. Mulai dari bangun pagi jam setengah lima. Dilanjutkan dengan sholat subuh
( eh, kalau ini memang kewajiban dan kebutuhan). Habis itu, harus mendengar
klakson ataupun pluit dari pengasuh agar bagageh
untuk melayu-melayu di pagi buta. Ga
tau maksudnya apa, tapi denger-denger biar otot kaki kuat. Tapi menurut gue
nggak juga kok. Malah membuat otot
kelopak mata menjadi menutup pas kuliah. Benar nggak?. Bener laah, semua praja
pasti tau kok.
Habis lari balik lagi ke barak buat
persiapan sarapan di menza (ruang makan praja). Di sinilah terjadi kompetisi.
Kompetisi buat ngebooking kamar mandi karena walaupun kamar mandi banyak tapi
yang rusak juga gak kalah banyak. Jika seorang praja mampu memenangkan
kompetisi masuk kamar mandi duluan maka bisa dipastikan kompetisi selanjutnya
akan dia menangkan juga.
Kompetisi selanjutnya adalah
makaaan..
Praja memang buas kalo soal makan.
Bayangkan saja porsi untuk beberapa orang praja bisa disikat oleh satu orang
praja. Tentunya dia adalah praja bermasalah (bermasalah dengan cacing di
perutnya). Nah, kalo dia keluar kamar mandi duluan berarti dia juga akan
menjadi praja pertama yang membuka pintu menza dan menjarah bermacam-macam
sembako yang ada di meja lain dan mengumpulkan di mejanya. Biar gak ketahuan lauk-pauknya di simpan di
dalam termos nasi (ssstt.. jangan bilang siapa-siapa yaa..). makanan tersebut
tentunya dinikmati ketika lonceng telah berbunyi dan upacara makan segera
dimulai.
Makan pagi di Menza bukan akhir dari
segalanya. Kegiatan terus berlanjut dengan apel pagi. Apel pagi merupakan suatu
kewajiban yang sangat penting bana ko ha.
Karena pada apel pagi para praja mendengarkan berbagai macam doktrin-doktrin
atau petuah-petuah untuk bekal bagi kami dalam mengarungi belantara kehidupan
dan birokrasi yang kejam ini ( kali ini saya lebay dikit). Doktrin mulai dari
yang sederhana-sederhana seperti lingkungan barak wajib bersih tiap hari,
performance/penampilan harus dijaga selalu karena “ penampilan bukanlah hal
yang utama tapi hal yang pertama dilihat orang”, masalah koreksi rambut yang panjangya telah melampaui batas
kedaulatan Negara sampai kepada hal-hal yang berat seperti bagaimana kita
beretika ketika mengabdi nanti.
Perjalanan masih panjang. Kami pun
setelah apel langsung pergi ke kelas untuk melaksanakan kegiatan selanjutnya
yaitu “tiduur”. Ya nggak lah masak tidur. Kami dikelas sangat antusias sekali
mendengarkan dosen berceramah. Saking hikmatnya ada yang sampai tertegun dan
dalam hitungan detik langsung tumbang.
Kegiatan lain masih antri..
Setelah puas kuliah di kelas. Kami
pun kembali ke barak untuk persiapan makan siang di Menza. “Hukum Rimba” masih
berlaku.
Setelah makan siang jangan dikira
bisa tidur siang ataupun pergi ke mall dengan hati yang riang gembira sambil
menghisap rokok dengan tanpa beban. SALAH. Kami harus melangkahkan kaki dan
mengayunkan tangan lagi ke kelas untuk mendengarkan materi Pelatihan. Kami pun
kembali bertemu kembali dengan pena dan buku. Pelatihan berakhir sekitar jam
lima.
Huuft.. pasti banyak yang mengira
pasti setelah pelatihan Praja bisa nyantai. Maaf, kami gak seberuntung yang
anda pikirkan. Kami harus berkompetisi lagi untuk ke kamar mandi agar bisa
memenangkan kompetisi selanjutnya. Pasti anda sudah bisa menerka kompetisi yang
saya maksud. Ya itu dia,, MAKAN.
Mungkin anda semua bertanya-tanya,
kok praja orientasinya makan ya?.
Saya sebagai saksi hidup akan mencoba
menjelaskan dengan beberapa teori yang keliatan ilmiah. Memang praja kalo makan
pasti susah di bendung. Wajar kok. Berdasarkan hukum keseimbangan dari Prof.
Koenjaraningrat (saya kok kurang yakin ya) bahwa segala sesuatu itu selalu
mencari titik keseimbangan. Contohnya pergeseran lempeng bumi yang menyebabkan
gempa Tektonik merupakan upaya untuk mencapai suatu keadaan seimbang, begitu
juga dengan longsor, alam berusaha mencapai keseimbangan. Trus hubungannya
dengan praja?
Praja pun begitu, dengan aktifitasnya
yang minta tolong. Aktifitasnya yang begitu banyak menghasilkan energy
memerlukan suatu tindakan untuk mengimbanginya yaitu MAKAN. Makan di satu
tempat yang bernama Menza. Tak pandang kaya taupun miskin, anak tambal ban
ataupun anak sekjen merasakan lapar yang sama dan merasakan rasa makanan yang
sama. Hiks..hiks..
Tampa terasa upacara makan malam
selesai. Habis itu istirahat di barak?
Belum mas, ini masih jam tujuh, masih
ada jam wajib belajar mandiri ataupun jam kerohanian di tempat ibadah
masing-masing( kerohanian pada malam senin sama malam kamis).
Habis belajar mandiri atau kerohanian
kok ngantuk ya? Tidur dulu akhh…
Priiiiiiiit….Priiiiiiitt..
apel..apel… terdengar suara pengasuh berteriak-teriak untuk menyuruh praja apel
malam. Apel malam dimulai..
Sudah jam setengah sepuluh, praja pun
kembali kebarak untuk melaksanakan aktifitas selanjutnya.. sebelum anda
berfikir bahwa itu tidur, saya tlulis duluan “ bukan kang”.
Kami harus mempersiapkan keperluan
untuk besok, baik itu SSB (Semir, Setrika,Braso) ataupun menyiapkan keperluan
kuliah. Nah, akhirnya semua aktifitas selesai. Kami siap untuk tidur dengan
tenang dan berdoa supaya besok pagi hari hujan ataupun pengasuh mendadak
amnesia dan lupa bahwa ada lari pagi (kayaknya harapan yang kedua gak mungkin).
Ada yang berbisik, “mas mas, trus
mukulin adek-adeknya kapan?”. Mukul ??, ngurus diri ndiri aja gw ga sempat. (
lembah manglayang, ketika dosen ga datang)
NB * buat yang manja mending ga usah
masuk IPDN
Hahahaha teringat jaman praja euy...
BalasHapusHmmm satu lagi semua doktrin senior,pengasuh,pelatih dan dosen...memang diperlukan nti bertugas dek...
Salam buat adek2 19 dan 21
BHINEKA NARA EKA BHAKTI...
PRAJAA...
BalasHapushaha..sering2 aja knjungi kampus lagi kak buat nostalgila lagi :-)
SALAM KENAL KAK (walaupun kakak anonim,hehe)