Setelah melewati beberapa kali latihan, akhirnya sebanyak 118
orang bakal calon anggota Wapa Manggala
resmi dilantik sebagai calon Anggota Wapa Manggala Angkatan XII. Upacara pelantikan dilaksanakan melalui
kegiatan Pra-Pradik yang dilaksanakan selama dua hari satu malam mulai dari
hari Sabtu tanggal 9 Juli sampai dengan Hari Minggu tanggal 10 Juli 2011 di Gn.
Manglayang. Kegiatan yang telah direncanakan jauh-jauh hari ini tebilang sukses
karena hampir seluruh program terlaksana sesuai dengan rencana. Dari segi
ketersediaan logistik dan peralatan medis untuk mengantisipasi adanya peserta
yang sakit pun terpenuhi dengan lengkap.
Perjalanan ke Gn. Manglayang |
Dengan di dampingi sembilan orang pengasuh dan dihadiri oleh
kepala bagian pengasuhan dan pembantu rektor tiga kegiatan berjalan sesuai
dengan harapan lembaga, yaitu terhindar dari kegiatan-kegiatan fisik yang
berlebihan. Prinsip yang kami pegang adalah Wapa Manggala akan tetap keras tapi
tidak dengan kekerasan.
Push Up jari bagi Balon Putri di Puncak Bayangan |
Kegiatan dimulai pada pukul 15.00 WIB dengan pengecekan
personil yang akan berangkat dan pengecekan perlengkapan yang akan dibawa di
Posko Pusat Pelayanan Nusantara oleh perwira jaga. Para balon (bakal calon)
dibagi ke dalam 10 treker (kelompok) dengan tiap-tiap treker didampingi oleh
seorang anggota Yama Fajar ( anggota Wapa Manggala angkatan XI). Perjalanan
menuju Gn. Manglayang dilakukan dengan berjalan kaki dimulai berturut-turut
dari trek pertama hingga trek kesepuluh. Karena ini bukan merupakan acara
kemping atau darmawisata maka tentunya perjalanan tidak sesantai yang mereka
(balon,red) kira. Selain harus
memikul sendiri tas carrier yang
cukup berat perjalanan juga diwarnai dengan berlari dan jalan jongkok. Tak
membedakan antara putra dengan putri, semua sama, sama-sama melakukan hal yang
sama karena kami memegang asumsi bahwa alam tidak membedakan antara putra
dengan putri, maka latihan fisik pun sama.
Tidak hanya kegiatan fisik seperti push up jari, jumping jack,merayap
punggung ataupun jalan jongkok yang kami berikan, tetapi tes kerespekan dan
pengetahuan tentang materi yang telah diberikan pun diujikan kepada mereka
secara lisan. Bagi yang tidak bisa menjawab, kegiatan fisik tambahan siap
menunggu. Tidak selamanya kegiatan malam itu berlangsung tegang dan
menyeramkan. Ada juga acara ketawa dan bercandanya, yaitu ketika ada salah
seorang balon yang lagi berulang tahun. Kami pun merayakan ulang tahunnya
dengan kegiatan “Ala Wapa”. Tak terasa pergantian hari pun telah terjadi, dan
sekitar pukul setengah satu dini hari, semua trek telah selesai menjalani
kegiatan malam itu. Semua boleh tidur. Tapi jam 4 subuh mereka harus siap-siap
mendengar peluit pertanda harus buka mata.
Setelah semuanya bangun maka kegiatan hari Minggu pun
dimulai. Seluruh tenda dilipat dan disimpan kembali karena dijadwalkan jam
06.00 WIB kegiatan pendakian dimulai. Sebelumnya mereka sarapan dengan memasak
bahan makanan yang telah disediakan. Sebelum memulai keberangkatan mereka harus
terlebih dahulu membersihkan daerah tempat mereka mendirikan tenda dari
sampah-sampah yang ada. Setelah semua nya siap untuk berangkat maka pada pukul
06.15 WIB ( agak ngaret dikit)
kegiatan pendakian pun dimulai dengan melewati jalur puncak bayangan.
Perjalanan naik menuju puncak bayangan kira-kira kami tempuh dengan selama tiga
jam. Setelah sampai di puncak bayangan maka acara sedikit diselingi dengan
kegiatan pembinaan seperti push up jari
dan sejenisnya plus acara berfoto di puncak bayangan.
Setelah puas di puncak bayangan maka perjalanan menuju puncak
Manglayang sesungguhnya pun dilanjutkan. Perjalanan dari puncak banyangan
menuju puncak Manglayang kira-kira memakan waktu selama satu jam. Setelah
sampai di puncak Manglayang maka kegiatan inti pun dimulai. Ketika sampai di
puncak Manglayang semua Balon mengumpulkan semua tas nya dan segera berbaris
sesuai treker masing-masing. Bagi yang putra semuanya membuka baju dan
terlungkup ke tanah, kegiatan pembinaan fisik pun dimulai. Bagi yang putri juga
dengan instruksi yang sama (tapi masih menggunakan baju, lho). Balon putri pun diinstruksikan untuk jalan jongkok dan
jungkir (sekalian latihan jungkir bagi putri yang belum bisa jungkir). Bagi
putra diberikan permainan baru, yaitu semua baju mereka dilemparkan ke atas
pohon dan di akhir acara mereka dipersilahkan berusaha untuk mencari satu buah
baju dan digigit dengan kuat sehingga ketika ditarik oleh anggota YF baju
tersebut tidak akan lepas, jika lepas baju kembali dilemparkan ke pohon
sehingga mereka harus berusaha untuk mengambilnya lagi. Inti dari permainan ini
adalah untuk mengetes seberapa jauh korsa mereka dengan teman-temannya, apakah
mereka bisa bekerja sama dalam mendapatkan baju ataupun berusaha
sendiri-sendiri, apakah mereka diam saja ketika melihat temannya kesulitan
ataupun belum mendapatkan baju. Permainan selanjutnya yaitu “mengakrabkan diri
dengan cacing”. Mereka akan disuguhkan cacing untuk “dicicipi”. Tentunya tidak
untuk dimakan, tetapi hanya untuk ditempelkan di mulut. Hal ini bertujuan agar
mereka lebih akrab dengan alam. Banyak yang menjerit ketakutan, tapi tak
masalah, namanya juga baru pengenalan.
Namanya waktu pasti terus berputar, kegiatan pun harus segera
diakhiri. Jam telah menunjukkan pukul 13.00 WIB, waktunya pulang. Sebelum turun
gunung, mereka terlebih dahulu mengikuti acara yang sangat penting bagi mereka,
yaitu upacara penutupan kegiatan sekaligus peresmian mereka sebagai Calon
Anggota Wapa Manggala Angkatan XII. Upacara dimulai dengan pembacaan Kode Etik
Pencinta Alam. Setelah upacara selesai para bakal calon yang sudah berubah
statusnya sebagai calon pun turun dengan melalui jalur yang berbeda. Tak lupa,
sebagai unit pecinta alam segala sampah yang ada di puncak Manglayang
dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam kantong plastik besar untuk dibawa turun.
Trek 8 berfoto di Puncak Bayangan |
Setelah sampai kembali di Baru Bereum, kegiatan masih belum
berakhir. Sebelum pulang ke kampus mereka terlebih dahulu direndam di lumpur
sebagai kenang-kenangan dari alam untuk dibawa ke barak masing-masing,, J. Rute pulang yang semula kami
rencanakan sama dengan rute pergi ternyata mengalami sedikit perbahan
berdasarkan permintaan bapak purek tiga. Rute yang harusnya singkat diganti
dengan rute yang cukup panjang, sangat panjang tepatnya. Kami harus harus
melalui jalan utama terus hingga akhirnya sampai di Pangdam (Simpang Damri,
dekat Jatos, red). Seperti tentara
kalah perang mereka berjalan menyusuri jalan raya, melewati Unpad dan Ikopin
yang ramai dengan PD. Dan hingga akhirnya mereka dengan bangga memasuki gerbang
PKD dan berakhir di Posko Pusat Pelayanan Nusantara. Setelah sampai kembali
dilakukan pengecekan personil disertai dengan evaluasi kegiatan yang telah
dilaksanakan selama dua hari ini.
Alhamdulillah, semua senang, semua bangga, tidak satu orang
pun dari mereka yang sakit atapun nyakit.
Dan pada akhirnya...... Selamat datang di kegiatan berikutnya. Siapkan
mental dan fisik anda, tak lupa juga dana. *ilhamsimabua@lembahmanglayang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar