Jika mendengar ada yang mengucapkan tentang IPDN secara spontan yang terlintas di fikiran kita (kebanyakan) pasti tidak jauh dari keadaan kampus yang tidak kondusif, mengerikan, penuh kekerasan, intimidasi dari senior terhadap junior, masuknya pake uang pelicin, para prajanya kebanyakan anak-anak pejabat, ataupun masa depan sudah dijamin sebagai PNS, ataupun sebuah tempat penempaan kader pemimpin pemerintahan dalam negeri. Semua pandangan tersebut sah-sah saja terlintas di setiap pikiran kita yang memang fitrahnya diciptakan berbeda-beda oleh Yang Maha Kuasa. Sah-sah saja jika ada yang memandang IPDN sebelah mata ataupun bangga dengan eksistensi IPDN. (Kayaknya tulisan saya sudah mulai tak tentu arah nih).
Oke, berbicara mengenai jumlah peminat sebagai capra (calon praja) dari tahun-ketahun dapat kita ambil rata-rata peminatnya setiap tahunnya sangat tinggi yakni sekitar 15.000 sampai 20.000 orang. Jika dibandingkan dengan jumlah praja yang diterima setiap tahun nya yakni berkisar antara 1.000 sampai 1.500 praja (tergantung kebutuhan Pemda) tentunya persaingannya sangat ketat. Sebagai contoh kita ambil salah satu propinsi yang tergolong banyak peminatnya yaitu Sumatera Barat (asal pendaftaran penulis,hehe..). ketika penulis mendaftar sebagai calon praja pada tahun 2008 peminatnya mencapai 2000 orang sedangkan yang diterima sebanyak 49 orang.
Tulisan ini secara khusus saya tujukan kepada adik-adik calon praja ataupun kepada para orang tua yang ingin mengkaderkan anaknya menjadi seorang birokrat. Hal yang terpenting yang perlu kita yakini yaitu kesempatan itu ada dan kita semua yang memenuhi syarat mempunyai kesempatan yang sama untuk dapat menjadi bagian dari IPDN seberapa ketat pun persaingan yang ada.
Ada beberapa Tips dan Trik yang mungkin dapat menjadi suatu masukan agar persiapan para calon praja menjadi terarah, antara lain:
1. Luruskan niat untuk menjadi Praja IPDN, bukan semata-mata untuk mengejar status PNS tapi juga sebagai Abdi Praja (Pelayan Masyarakat).
2. Aktif mencari tahu kapan jadwal tes IPDN dimulai. Hal ini karena tidak semua Pemda mengumumkan secara terbuka jadwal penerimaan calon praja. Informasi dapat di dapat di kantor BKD (Badan Kepegawaian Daerah) setempat.
3. Lengkapi semua persyaratan yang telah ditetapkan. Kalau perlu teliti kembali semua berkas-berkas yang telah disusun. Untuk persyaratan yang diperlukan lebih lengkapnya lihat link berikut ini http://blogprajapunya.blogspot.com/2011/05/penerimaan-calon-praja-ipdn-tahun.html
4. Terus ikuti perkembangan tes nya. Karena tes nya terdiri dari lima tahapan tes di daerah(administrasi, psikotes, kesamaptaan, kesehatan, dan kemampuan akademik) dan satu tahap terakhir yang dilaksanakan di Jatinangor (Pantukhir). Jangan sampai ada tes yang terlewat karena tes nya memakai sitem gugur. Intinya sering-sering mencari informasi ke BKD.
5. Tips untuk mengikuti keenam tahapan tes :
a) Tes Administrasi.
Lengkapi secepatnya semua persyaratan yang diminta. Makin awal melengkapi makin baik. Hal ini untuk menghindari ramainya peminat lain yang mengurus hal yang sama di kantor yang sama. Selain itu hal ini untuk mengantisipasi jika ada berkas yang salah kita masih mempunyai waktu untuk memperbaikinya.
b) Tes Psikologi (Psikotes)
Tes Psikologi ini biasanya dilaksanakan di ibukota Provinsi. Saran penulis jauh-jauh hari sebelum hari H calon praja membiasakan untuk membahas soal-soal psikotes yang banyak dijual di toko buku. Guna nya bukan supaya IQ kita langsung naik drastis tapi agar kita familiar dengan soal-soal psikotes tersebut sehingga kita memiliki tingkat kepercayaan diri ketika mengerjakannya.
Bagi capra yang rumahnya jauh dari ibukota provinsi hal penting yang perlu dipersiapkan yaitu keberadaan kita di lokasi tes sebaiknya beberapa hari sebelum tes dilaksanakan agar kondisi badan tetap fit ketika tes berlangsung.
Ketika tes berlangsung pastikan anda mematuhi waktu mengerjakannya. Patuhi juga aturannya. Jangan mencontek (masak calon kader gak jujur?)
c) Tes Kesamaptaan
Tes Kesamaptaan yaitu tes ketahanan dan kekuatan fisik. Tes kesamaptaan terdiri dari dua jenis, yaitu kesamaptaan A dan kesamaptaan B. Tes Kesamaptaan A yaitu Lari keliling Lapangan Bola selama 12 menit. Untuk capra putra usahakan minimal terlewati 6 putaran dan untuk putri usahakan minimal 5 putaran. Tes kesamaptaan B terdiri dari Push Up (Usahakan Minimal 30 kali), Sit Up (usahakan Minimal 30), Pull up (minimal 4 kali), dan shuttle Run/ lari membentuk angka delapan sebanyak tiga putaran (minimal 19 detik). Sebelum tes Samapta berlangsung hendaknya jauh-jauh hari latihan fisik yang teratur kalau perlu didampingi instruktur (malahan ada yang membuka les privat lho). Tapi jika kondisi keuangan tidak memungkinkan tidak perlu dipaksakan untuk memakai instruktur. Cukup mengerti teknik yang benar saja, selanjutnya berlatihlah secara mandiri.
Ketika hari H sudah semakin dekat hentikan latihan-latihan berat, cukup latihan ringan seperti lari-lari kecil saja dan perbanyak konsumsi multivitamin dan buah-buahan.
d) Tes Kesehatan
Tes Kesehatan biasannya dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah. Bagian-bagian yang di cek adalah mata ( maksimal Plus Minus 1,0), gigi ( tidak boleh memakai kawat, kalau ada gigi yang berlubang ditambal ataupun jika sudah terlalu parah sebaiknya dicabut). Tinggi badan untuk pria min. 160 cm, untuk wanita 155 cm. selanjutnya pemeriksaan darah, kelamin, THT, jantung, paru-paru, dan organ-organ dalam lainnya.
e) Tes Akademik
Tes Akademik merupakan tes terakhir yang dilaksanakan di daerah. Tes Akademik dilaksanakan di ibukota provinsi. Materi yang diujikan yaitu Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Kewarganegaraan. Tes berbentuk pilihan ganda. Tidak ada sistim minus. Jadi usahakan lembar jawaban terisi semua. Setelah anda lulus dalam tes ini maka kesempatan anda diterima sebagai praja IPDN sudah semakin besar.
f) Pantukhir ( Penentuan Akhir)
Pantukhir yaitu tes terakhir yang dilakukan di kampus IPDN pusat di Jatinangor, Jawa Barat. Tes yang diberikan yaitu Kesamaptaan, kesehatan, dan tes wawancara. Untuk kesamaptaan dan kesehatan tolak ukur nya sama dengan yang dilaksanakan di daerah. Khusus untuk tes wawancara ada beberapa tips yang sekiranya perlu diperhatikan antara lain bersikap tegas dan tegap ketika ditanya. ketika di suruh menjawab pertannyaan jawablah langsung pada intinya (Praja biasa menyebutnya dengan istilah Jangan Banyak Penjabaran). Tidak ada standar pertannyaan apa saja yang ditanyakan. Tapi berdasarkan pengalaman yang ditanyakan seperti nama-nama menteri, pancasila, menyanyikan lagu wajib, memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris, atau apa saja yang terlintas dipikiran penanya. Kalau saya dulu yang ditanyakan yaitu berat dan tinggi badan serta NEM. Tapi jangan salah banyak juga calon praja yang gugupnya luar biasa sehingga ditanya nama orang tua saja lupa. Maklum saja yang tim penanya terdiri dari Sekjen, dirjen, irjen, dan orang-orang yang berada di tataran top level Kementerian Dalam Negeri. Saran saya sebelum wawancara bangun dulu mental dan kepercayaan diri seperti berlatih berbicara di depan cermin dan sebagainya.
6. Setelah semua tes dilaksanakan dengan sungguh-sungguh tunggulah hasil tes nya dengan sabar. Berdoalah kepada Yang Maha Kuasa agar diberikan hasil terbaik.
Bagi yang lulus selamat menjadi Praja IPDN akan tetapi bagi yang BELUM lulus semoga bersabar karena tahun depan gerbang Kesatrian IPDN masih terbuka lebar.
Note * ada cara cepat untuk lulus yaitu melalui “pintu samping” dan “pintu Belakang” jika anda atau orang tua anda bisa mengurusnya. Silakan saja dengan cara itu. Tapi cara itu hanya untuk orang-orang yang tidak takut dengan tuhan dan mau merebut hak satu calon praja lain yang seharusnya lulus. Ingat perbuatan itu hanya akan menzalimi diri sendiri dan orang lain. (Nindya Praja Teguh Ilham Simabua, 23 Oktober 2010)